Contoh Integrasi Nasional Berbangsa dan Bernegara
Tujuan akhir dari sikap, perilaku, dan perbuatan yang menghasilkan integrasi nasional adalah integrasi nasional yang tercermin dalam negara. Integrasi nasional ini sangat penting dalam upaya menjaga keutuhan NKRI. Negara yang kita cintai dan diperoleh dengan perjuangan dan air mata para pahlawan nasional. Di bawah ini adalah beberapa sikap dan perbuatan serta simbol contoh integrasi nasional.
1. Pembangunan TMII
Taman Mini Indonesia Indah, sesuai namanya adalah bentuk miniatur dari Indonesia tercinta. Tempat ini dibangun pada tahun 1976 atas prakarsa Ibu Tien Soeharto, isteri Presiden Soeharto. Taman Mini, dibangun di atas tanah ratusan hektar. Di sini ada taman yang berbentuk berbagai pulau di Indonesia secara lengkap, jika dilihat dari atas. Sebuah pembangunan yang mencerminkan integrasinasional karena di dalamnya di bangun berbagai rumah ada tdari 27 propinsi yang ada pada saat itu, dengan berbagai ciri khas masing-masing. Setiap rumah adat juga menampilkan berbagai budaya dan berbagaikekhasandaerahmasing-masing.
Meski sudah dibangun puluhan tahun yang lalu, TMII tetap menjadi destinasi wisata yang diperhitungkan. Harga tiket yang murah membuatnya diserbu keluarga saat liburan tiba. Pada saat tertentu, di beberapa anjungan atau rumah yang menunjukkan budaya dan kekhasan propinsi sering diadakan festival. Festival ini memperkenalkan budaya, makanan, dan berbagai ciri khas propinsi.
2. Toleransi Umat Beragama
Indonesia mempunyai 6 agama yang diakui sebagai agama resmi negara. Di sini hak asasi manusia sangat dilindungi. Kebebasan menjalankan agama dan beribadah sesuai kepercayaan masing-masing berkembang dengan baik. Bandingkan dengan negara lain yang hanya memiliki keragaam ras, masyarakat Indonesia dengan keragaman ras dan agama mempunyai rasa toleransi yang besar.
Contoh sikap toleransi antar umat beragama ini membawa integrasi nasional yang cukup berhasil selama puluhan tahun merdeka. Tetap diingat bahwa toleransi bukan berarti setiap pemeluk agama harus mengikuti kegiatan keagamaan yang berbeda. Toleransi berarti tidak mengganggu ibadah dan kegiatan agama lain.
3. Penyelenggaraan PON
Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) empat tahun sekali menjadi wujud dan contoh integrasi nasional selanjutnya. PON diselenggarakan di tempat yang berbeda-beda secara begiliran. Ini memberikan kesempatan pada daerah yang terpilih untuk mengembangkan pembangunan sebelum PON berlangsung.
Pertandingan olahraga yang diadakan pada PON adalah antar propinsi. Pertandingan yang menunjukkan sportivitas tinggi. Pada saat pertandingan seluruh atlet diajak untuk bersaing secara sehat dan menghilangkan egois kedaerahan masing-masing.
4. Akulturasi dan Asimilasi Budaya
Tiap daerah Indonesia mempunyai perbedaan budaya dan adat istiadat. Proses menuju integrasi nasional dari sisi budaya adalah dengan adanya akulturasi dan asimilasi budaya. Jadi, setiap budaya yang berdampingan berusaha menyatu dan menyesuaikan diri. Tidak jarang, akulturasi dan asimilasi budaya membentuk kebudayaan nasional yang berkembang lebih bagus dengan tidak mengesampingkan kebudayaan daerah.
Akulturasi dan asimilasi budaya yang paling terkenal terjadi adalah ketika transmigran dari Pulau Jawa ditempatkan di Lampung. Dua kebudayaan berbeda menyatu di wilayah yang sama. Pada awalnya, sifat kesukuan dan perbedaan membuat seringnya terjadi bentrokan antar kedua suku. Namun, kemudian seiring dengan berjalannya waktu, orang Lampung dan transmigran Jawa dapat hidup berdampingan dengan damai.
5. Tidak Menciptakan Kelompok Tertentu
Integrasi nasional sudah terbentuk dan seharusnya semakin solid dari waktu kewaktu. Integrasi nasional demikian dapat tercapai jika setiap individu tidak saling menciptakan kelompok tertentu yang dapat memecah belah. Mengapa demikian? Bagaimanapun keberagaman Indonesia membuatnya mudah sekali dipisahkan menjadi kelompok-kelompok yang saling bertentangan.
6. Saling Menghargai dan Tepa Selira
Sikap saling menghargai yang telah ada sejak di keluarga, sekolah, dan masyarakat harus terus berkembang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sikap ini adalah contoh integrasi nasional yang paling nyata. Integrasi yang telah disebutkan sebelumnya tidak akan terjadi dan berhasil baik tanpa ada saling saling menghargai dan tepa selira atau tenggang rasa.
7. Menaati UU
Peraturan dibuat untuk keepntingan bersama. Agar hak seseorang tidak berbenturan dengan hak orang lain. Alhasil dengan metaati peraturan, maka integrasi nasional juga akan terwujud. Contoh, menaati peraturan lalu lintas. Jika individu tidak saling menaatinya, maka jalan akan kacau. Perpecahan dapat terjadi dengan mudah karena pejalankaki dan setiap kendaraan bermotor saling bersinggungan.
Contoh Integrasi Nasional Berbangsa dan Bernegara
Tujuan akhir dari sikap, perilaku, dan perbuatan yang menghasilkan integrasi nasional adalah integrasi nasional yang tercermin dalam negara. Integrasi nasional ini sangat penting dalam upaya menjaga keutuhan NKRI. Negara yang kita cintai dan diperoleh dengan perjuangan dan air mata para pahlawan nasional. Di bawah ini adalah beberapa sikap dan perbuatan serta simbol contoh integrasi nasional.
1. Pembangunan TMII
Taman Mini Indonesia Indah, sesuai namanya adalah bentuk miniatur dari Indonesia tercinta. Tempat ini dibangun pada tahun 1976 atas prakarsa Ibu Tien Soeharto, isteri Presiden Soeharto. Taman Mini, dibangun di atas tanah ratusan hektar. Di sini ada taman yang berbentuk berbagai pulau di Indonesia secara lengkap, jika dilihat dari atas. Sebuah pembangunan yang mencerminkan integrasinasional karena di dalamnya di bangun berbagai rumah ada tdari 27 propinsi yang ada pada saat itu, dengan berbagai ciri khas masing-masing. Setiap rumah adat juga menampilkan berbagai budaya dan berbagaikekhasandaerahmasing-masing.
Meski sudah dibangun puluhan tahun yang lalu, TMII tetap menjadi destinasi wisata yang diperhitungkan. Harga tiket yang murah membuatnya diserbu keluarga saat liburan tiba. Pada saat tertentu, di beberapa anjungan atau rumah yang menunjukkan budaya dan kekhasan propinsi sering diadakan festival. Festival ini memperkenalkan budaya, makanan, dan berbagai ciri khas propinsi.
2. Toleransi Umat Beragama
Indonesia mempunyai 6 agama yang diakui sebagai agama resmi negara. Di sini hak asasi manusia sangat dilindungi. Kebebasan menjalankan agama dan beribadah sesuai kepercayaan masing-masing berkembang dengan baik. Bandingkan dengan negara lain yang hanya memiliki keragaam ras, masyarakat Indonesia dengan keragaman ras dan agama mempunyai rasa toleransi yang besar.
Contoh sikap toleransi antar umat beragama ini membawa integrasi nasional yang cukup berhasil selama puluhan tahun merdeka. Tetap diingat bahwa toleransi bukan berarti setiap pemeluk agama harus mengikuti kegiatan keagamaan yang berbeda. Toleransi berarti tidak mengganggu ibadah dan kegiatan agama lain.
3. Penyelenggaraan PON
Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) empat tahun sekali menjadi wujud dan contoh integrasi nasional selanjutnya. PON diselenggarakan di tempat yang berbeda-beda secara begiliran. Ini memberikan kesempatan pada daerah yang terpilih untuk mengembangkan pembangunan sebelum PON berlangsung.
Pertandingan olahraga yang diadakan pada PON adalah antar propinsi. Pertandingan yang menunjukkan sportivitas tinggi. Pada saat pertandingan seluruh atlet diajak untuk bersaing secara sehat dan menghilangkan egois kedaerahan masing-masing.
4. Akulturasi dan Asimilasi Budaya
Tiap daerah Indonesia mempunyai perbedaan budaya dan adat istiadat. Proses menuju integrasi nasional dari sisi budaya adalah dengan adanya akulturasi dan asimilasi budaya. Jadi, setiap budaya yang berdampingan berusaha menyatu dan menyesuaikan diri. Tidak jarang, akulturasi dan asimilasi budaya membentuk kebudayaan nasional yang berkembang lebih bagus dengan tidak mengesampingkan kebudayaan daerah.
Akulturasi dan asimilasi budaya yang paling terkenal terjadi adalah ketika transmigran dari Pulau Jawa ditempatkan di Lampung. Dua kebudayaan berbeda menyatu di wilayah yang sama. Pada awalnya, sifat kesukuan dan perbedaan membuat seringnya terjadi bentrokan antar kedua suku. Namun, kemudian seiring dengan berjalannya waktu, orang Lampung dan transmigran Jawa dapat hidup berdampingan dengan damai.
5. Tidak Menciptakan Kelompok Tertentu
Integrasi nasional sudah terbentuk dan seharusnya semakin solid dari waktu kewaktu. Integrasi nasional demikian dapat tercapai jika setiap individu tidak saling menciptakan kelompok tertentu yang dapat memecah belah. Mengapa demikian? Bagaimanapun keberagaman Indonesia membuatnya mudah sekali dipisahkan menjadi kelompok-kelompok yang saling bertentangan.
6. Saling Menghargai dan Tepa Selira
Sikap saling menghargai yang telah ada sejak di keluarga, sekolah, dan masyarakat harus terus berkembang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sikap ini adalah contoh integrasi nasional yang paling nyata. Integrasi yang telah disebutkan sebelumnya tidak akan terjadi dan berhasil baik tanpa ada saling saling menghargai dan tepa selira atau tenggang rasa.
7. Menaati UU
Peraturan dibuat untuk keepntingan bersama. Agar hak seseorang tidak berbenturan dengan hak orang lain. Alhasil dengan metaati peraturan, maka integrasi nasional juga akan terwujud. Contoh, menaati peraturan lalu lintas. Jika individu tidak saling menaatinya, maka jalan akan kacau. Perpecahan dapat terjadi dengan mudah karena pejalankaki dan setiap kendaraan bermotor saling bersinggungan.